26 Maret 2016

Cerpen Menjadi Juara

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai Sobat...
Saya kali ini akan membagikan cerpen buatan saya. Semoga tidak membuat kecewa. Langsung saja dibaca.

Menjadi Juara
Cerpen Rian Sobari

Sepak bola, itulah nama sebuah permainan yang dibicarakan banyak orang. Namaku adalah Ari, Sudah 2 minggu ini aku dan kedua temanku berlatih sepakbola bersama. Kemampuanku dalam bermain sepakbola sangatlah kurang dan dari latihan dengan kedua temanku inilah aku ingin mempunyai kemampuanku seperti mereka atau bahkan bisa lebih dari mereka. Setiap jam 3 sore aku dan kedua temanku yang bernama Eki dan Ega latihan sepak bola bersama.

Eki merupakan teman sekolahku yang berkulit hitam dan jago bermain sepakbola. Dan Ega sama seperti Eki yang jago bermain sepak bola. Yang membedakannya, Ega berkulit putih dan tingginya lebih dari Eki. aku, Eki dan Ega selalu berlatih sepak bola di lapangan itu. Lapangan itu namanya Lapangan merah, sesuai dengan namanya lapangan merah, di mana lapangannya hanya tanah merah. Kalau hujan turun tanahnya menjadi licin dan becek. aku dan kedua temanku selalu berlatih sepak bola di lapangan merah walaupun turun hujan. Kami selalu berlatih bersama dan tidak pernah memakai sepatu alias nyeker. Latihan yang kami jalani biasanya menendang penalti, mengoper bola dan mendribbling bola. Suatu hari temanku si Ega yang mengusulkan sesuatu.
"bagaimana kalau kita adakan tes kemampuan kita sebulan sekali?" Tanya Ega.
"Tes kemampuan!" jawab aku.
"Maksudnya gimana tuh Ga?" tanya Eki.
"Jadi begini, kita kan sering latihan bareng di sini, gimana kalau kita bandingkan kemampuan kita tiap bulan, supaya kita tahu perkembangan kita."Jawab Ega.
"Oke, tapi tesnya apa aja Ga?" Tanya aku dan Eki.
"Tesnya yang pertama tendangan penalti, jadi salah satu dari kita menjadi kiper dan yg lainnya menendang penalti, 1 orang 2 kali menendang. Kalau 1 kali masuk ke gawang dapet 20 poin dan yang nggak masuk dapet 5 poin. Kalau yang kedua mengoper bola, jadi kita ngoper bola dari gawang sampai ke tengah lapangan, nanti ada yang menerima operan, kalau sampe ke tujuan dapet 20 poin dan kalau nggak sampe, melenceng, dan melambung dapet 5 poin. Dan yang ketiga dribbling bola atau menggiring bola, kita bertiga sama-sama mendribbling bola dari gawang ke gawang dan yang pertama sampai dapet 40 poin yang kedua 20 poin dan yang ketiga 10 poin." Jawab Ega.
"Jadi gitu peraturannya. Tapi mulainya kapan nih?" tanya aku dan Eki.
"Setiap tanggal 1 aja." Jawab Ega.
"Okelah siap." Jawab aku dan Eki.
Setelah itu kami pun kembali berlatih sepak bola seperti biasa.

Tanggal 1 pun tiba aku, Eki dan Ega bersiap memulai tesnya yang dilakukan jam 3 sore. Kami berangkat bersama-sama ke lapangan jam 3. Dan tesnya pun dimulai, yang pertama menjadi kiper adalah Eki dan yang menendang penalti pertama adalah Ega. Setelah ditendang, Gawang Eki kebobolan dengan tendangan Ega yang mendatar dan keras. Sekarang giliranku menendang, tapi sayang tendanganku berhasil di tangkap dengan mudah oleh Eki. Setelah itu Ega yang menjadi kiper dan gawangnya tidak kebobolan oleh tendangan Eki yang keras dan mendatar maupun tendanganku yang melempem. Sangat hebat si Ega dalam hal jadi kiper. Selanjutnya giliranku yang menjadi kiper, sayangnya gawangku kebobolan terus dan yang memimpin poin sementara adalah Ega dengan 40 poin Eki 25 poin dan aku 10 poin.

Tes yang kedua pun dilakukan, kali ini Eki yang pertama melakukan operan ke Ega yang berada di tengah lapangan. Eki mengoper bola ke Ega dan dia berhasil melakukannya dengan baik. Selanjutnya Ega yang melakukan operan dan aku yang menerima. Sayang sekali operan Ega melenceng ke samping kanan. Dan akhirnya giliranku, aku tidak berhasil mengoper ke Eki karena tendanganku lemah. Poin sementara pun berubah Ega 45 poin Eki 45 poin dan aku 15 poin.

Akhirnya tes kemampuan yang terakhir yaitu mendribbling bola dari gawang ke gawang. Aba-aba dimulai terdengar dan mulai, posisi sementara, Eki memimpin lalu dibelakangnya ada Ega dan aku. Ega mulai membalap Eki tapi Eki menggiring bola lebih cepat dan akhirnya Eki juara 1, Ega juara 2 dan aku juara 3. Cukup jauh jarak aku dan Eki. Aku baru mau melewati bulatan di tempat kick off tapi Eki sudah finish didepan. Poin akhir yang didapat yaitu Eki 85 poin Ega 65 poin dan aku hanya 25 poin. Yang memenangkan tes kali ini adalah Eki. Aku dan Ega memberi selamat kepada Eki yang menjadi juara di tes pertama ini.

Hasil tes kemampuan yang paling bawah adalah aku. Kedua temanku tadi bersaing dengan ketat sementara aku malah seperti tidak bisa bersaing dengan mereka. Kami menjadwalkan kembali di tanggal 1 bulan depan. Aku pun memulai latihan lebih keras lagi supaya bisa menandingi mereka atau bahkan melampaui mereka berdua. Dan di keesokan harinya aku datang lebih awal yaitu jam setengah tiga dan mulai latihan lebih dulu. Mulai dari situ aku terus berlatih lebih dulu setiap harinya dan kadang jika tidak ada pr malamnya aku berlatih di luar rumah.

Bulan kedua dan ketiga hasil latihanku mulai terlihat aku mampu mendapatkan 35 poin pada bulan kedua dan 50 poin pada bulan ketiga. Bulan lalu adalah tes yang keempat. Sore itu aku sudah menunggu mereka berdua dari jam setengah tiga. Sambil melakukan latihan sedikit aku menunggu mereka. aku sudah berlatih dengan sangat keras untuk bisa menunjukkan bahwa aku juga bisa jadi juara pada tes ini. Akhirnya Eki datang jam tiga kurang lima menit lalu disusul Ega yang datang jam tiga dan kami pun segera bersiap siap untuk melakukan tes. Urutan yang menendang dan menjadi kiper masih sama. Ega menjadi penendang yang pertama dan kipernya adalah Eki. Ternyata gol, Ega kembali menjebol gawang Eki. Dan yang kedua adalah aku, aku pasti bisa, aku sudah berlatih dan pasti ada hasilnya, dan gool akhirnya tendanganku masuk ke gawang juara bulan lalu. Kemudian bergantian aku jadi kiper dan yang berhasil menjebol gawangku hanya Ega sementara Ega yang kiper hanya Eki yang berhasil menjebol gawangnya. Poin sementara adalah Ega 25, Eki 25, dan aku 25. Kedudukan seimbang di tes pertama ini.

Tes yang ke dua passing dan di tes yang kedua ini semua berhasil melakukannya. Akhirnya poin kembali sama dengan 45 poin. Dan penentuannya ada di tes terakhir yaitu menggiring bola. Seperti biasanya, aba-aba dimulai terdengar dan mulai. Eki mulai melesat dengan cepat dan Ega mulai menyusul tapi aku juga tidak mau kalah, ditengah lapangan Eki dan Ega terlihat mulai melambat dan aku yang stabil akhirnya menang tipis dengan Ega. Poin Akhir yang terkumpul adalah aku 85 poin, Ega 65 poin, dan Eki 55 poin. Akhirnya aku menjadi juara untuk pertama kalinya. Aku sangat bersyukur bisa menjuarai tes ini. Eki dan Ega memberikan selamat kepadaku dan mereka jadi lebih bersemangat lagi untuk berlatih dan melakukan tes ini. Akhirnya aku bisa melampaui mereka berdua yang awalnya sangat jauh kemampuannya denganku.

Sekian Cerpen saya, kurang lebih mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar