2 Maret 2016

Cerpen Kemurkaan Semut

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai Sobat
Kali ini saya akan berbagi cerpen karya teman saya Dier, langsung saja di baca.

Kemurkaan Semut
Cerpen Dier Darmanto

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagiku, hari dimana aku harus terus – menerus mengangkut persediaan makanan untuk beberapa minggu kemudian. Aku dan koloniku saling bahu – membahu mengangkut persediaan makanan hingga terbentuklah sebuah barisan panjang sebagai jalur untuk membawa makanan hingga ke sarang kami.

Beberapa saat kemudian ketika kami hampir menyelesaikan pekerjaan kami, tiba – tiba terdengarlah sinyal tanda bahaya dari petugas penjaga keamanan sebelah timur, kami pun mulai panik dan mulai bertanya – tanya “Apa yang terjadi sebenarnya?” dari kejauhan aku mendengar suara teriakan teman – temanku sambil berlari ia berteriak “Laariii!” aku mulai menyadari ternyata ada monster berkaki dua (manusia) yang datang menghampiri kami.

Lantas aku berlari, bergegas untuk masuk ke dalam sarang untuk berlindung dari bahaya, akupun bertanya.
“Sebenarnya untuk apa monster itu datang dan membuat kita semua dalam bahaya?” tanyaku.
“Sedari dulu monster itu memang sering sekali datang dan banyak merenggut nyawa saudara – saudara kita.” Jawab si nenek tua.
“Kejam sekali.” Gumamku.

Beberapa saat kemudia setelah semuanya menjadi lebih tenang, datanglah salah satu petugas penjaga keamanan yang datang untuk melapor kepada sang ratu koloni kami.
“Lapor! ada sekitar dua ratus ekor saudara kita yang tewas karena terinjak – injak monster itu.” Sang ratu hanya terdiam mendengar kabar tersebut, kejadian tersebut sampai – sampai memicu kemurkaan kami para semut, kami tidak bisa tinggal diam atas tewasnya saudara – saudara kami atas ulah si monster berkaki dua itu, dipimpin sang ratu kami pun merencanaka sebuah strategi untuk menjebak si monster untuk membalaskan dendam saudara – saudara kami.

Kami pun mulai bergotong - royong untuk menggali sebuah lubang yang lumayan besar, setelah lubang itu selesai kami pun mencari ranting – ranting untuk menutup lubang itu, setelah tertutup dengan ranting, jebakan itu pun kami samarkan dengan rumput dan dedaunan kering.

Keesokan harinya kami pun telah siap untuk membalaskan dendam saudara kami “ayo semuannyaaa! kita bersembunyi di balik semak – semak“ instruksi sang ratu, kami pun bersembunyi sambil menunggu kedatangan monster itu , beberapa saat kemudian monster itu pun datang dan “GUBRAKKK!” monster itu pun terjerembak masuk kedalam lubang itu, ketika kami mendengar suara jeritan monster itu kami pun langsung berlari dan menyerbu moster itu, lantas kami pun menggigit – gigit monster itu hingga monster itu berteriak kesakitan “Aaaaaaaaaaaa!” kira – kira seperti itulah teriakan si monster dan monster itu mengeluarkan air yang cukup deras dari matanya, ketika itu pun kami tau bahwa monster itu sudah kalah.

Kami pun puas karena telah membalaskan dendam saudara kami pada monster itu. Monster itu pun berlari meninggalkan lubang itu dengan bekas gigitan pada tubuhnya yang sudah mulai membengkak dan memerah.

Info Pengarang :
FB : coming soon
TWITTER: coming soon
IG: coming soon
BBM: coming soon

sekian dari saya

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

1 komentar: