26 Maret 2016

Cerpen Teman

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Hai Sobat...

Kali ini saya akan membagikan cerpen teman saya yang bernama Luis, langsung saja dibaca.

Teman
Cerpen Luis Leonardo

Hari ini adalah hari pertama ku masuk SMA. Ku pandangi seluruh bagunan kelas yang baru ku tempati ini, ku perhatikan pula teman-teman sekelasku yang baru. Roni adalah salah satu anak laki-laki yang aku perhatikan. Dia terlihat ramah dan mudah bergaul.

Setelah beberapa minggu bersekolah, aku dan Roni sudah saling mengenal dan berteman dengan baik. Menurutku Roni mempunyai sifat yang unik, dia selalu menganggap hidup itu mudah kalau kita berpikir positif, mau mengalah, dan tidak membesar-besarkan masalah.

Suatu hari sekretaris kelas kami sedang menulis pelajaran di papan tulis. Karena tulisannya yang kecil, beberapa anak yang duduk di barisan belakang mengeluh dan meminta Ani untuk menulis dengan huruf yang lebih besar. Melihat masalah itu, Roni pun menyarankan agar anak-anak itu duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Anak-anak itu terpaksa mengikuti saran Roni karena merasa Roni ada benarnya juga. Lalu Roni berkata “Daripada meminta orang menulis lebih besar lebih baik pindah, kan lebih mudah.” Roni memang tidak mau menyulitkan hidupnya, dia lebih baik mengalah karena dia juga tidak mau merepotkan orang lain.

Setelah sekian lama bersekolah, kami sudah saling akrab dalam satu kelas. Saat itu ada anak yang berulang tahun di kelas kami, teman-temanku yang lain berencana untuk melemparinya dengan telur dan tepung. Mengetahui hal itu, Roni tidak setuju dengan rencana itu dan menegurnya dengan halus, dia bertanya kepada teman-teman kami itu “Kalian mau tidak diperlakukan seperti ini?” lalu mereka menjawab “Tidak juga sih.” “Kalian saja tidak mau di perlakukan begitu, jadi jangan perlakukan orang lain seperti itu” ucap Roni, mereka pun merasa bersalah dan tidak jadi melakukan rencana mereka, lalu mereka hanya mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman kami yang berulang tahun dan meminta maaf karena telah berniat memperlakukannya dengan tidak baik. Setelah ku perhatikan, ternyata Roni memang selalu berusaha memperlakukan orang lain seperti ia ingin diperlakukan.

Jika dilihat dari kesehariannya di kelas, sebenarnya Roni tergolong seseorang yang biasa saja, dia tidak terlalu pintar, namun juga tidak bodoh. Meski begitu, Roni selalu jujur dalam belajar, termasuk ketika ulangan. Roni pernah mendapat hasil ulangan di bawah rata-rata, namun dia tetap berbangga hati karena itu adalah hasil usahanya sendiri. Dia berkata padaku “Ulangan itu hanya perlu di kerjakan semampu kita. Kalau tidak mampu lebih baik tidak diisi dari pada repot-repot mencontek dan menyusahkan orang lain.” Mendengar perkataan itu aku jadi merasa malu, karena aku memang mencontek ketika ulanganku dengan bangga seperti Roni.

Pernah suatu ketika beberapa teman sekelas kami ditugaskan untuk menampilkan drama dikelas, dan tidak sengaja ditonton anak-anak kelas lain. Menurut Aku dan Roni, teman-teman kami sudah berusaha cukup keras untuk menampilkan drama ini. Namun ketika drama itu selesai Aku dan Roni tidak sengaja mendengar salah seorang penonton di dekat kami berbisik kepada temannya sambil tertawa, katanya “Dramanya gak seru. Bukannya menghibur malah bikin sakit mata.” Saat itu juga Roni meneguknya dan berkata “Maaf ya kalau gak seru ngapain ditonton. Karena takut mereka pun segera pergi meninggalkan kami. Lalu Roni berkata padaku “Inilah sebabnya aku ingin mengubah cara berpikir orang, agar dia bisa menghargai kerja keras orang lain dan memperlakukan orang lain seperti diri kita sendiri. Lagipula kalau mereka yang tampil belum tentu bisa lebih baik.”

Tanpa Roni sadari sebenarnya Roni sudah mengajari dan mengubah cara berpikir orang lain, yaitu aku. Sekarang aku sudah dapat berpikir lebih positif, menghargai kerja keras orang lain, memperlakukan orang lain seperti diri sendiri, dan bahkan mulai jujur ketika ulangan seperti yang telah di lakukan Roni. Sampai saat ini Roni adalah teman terbaik yang pernah aku temui.

TAMATKAH?

Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cerpen Curahan Hati Listrik

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai Sobat...
Kali ini saya akan membagikan Cerpen teman saya yang bernama Irsyad, langsung saja dibaca.

Curahan Hati Listrik

Cerpen Irsyad Effendi

Aku bingung kenapa Aku diciptakan, kenapa Aku dibutuhkan dan kenapa Aku harus bekerja setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik.

Aku diciptakan melalui tenaga-tenaga pembangkit contohnya matahari, air, uap, angin dan sampai dibangkitkan dengan sumber yang mungkin untuk sebagian orang membuat takut mendengarnya yaitu nuklir.

Mungkin kalau tidak ada Aku, dunia ini jadi gelap, sepi, sunyi, dan mungkin menjadi angker. Hampir semua teknologi diciptakan berkat bantuanku dan semua orang dapat menikmati praktisnya teknologi modern serta perkembangan dunia pendidikan dan terciptanya energi-energi baru.

Ya, Aku hanyalah sebuah listrik yang bisa bergerak melalui konduktornya. Banyak orang berkicau bahwa listrik adalah penyebab kebakaran, kecelakaan dan kematian. Kalau saja Aku bisa berbicara, mungkin Aku sudah membantah kicauan Mereka dan ku katakan “Aku bukan sepenuhnya penyebab dari apa yang kalian percaya selama ini, cobalah kalian berpikir aku bisa digunakan kapanpun kalian butuhkan, tapi pernahkah kalian peduli untuk memfasilitasi jalanku dengan keamanan yang baik yang sesuai dengan kebutuhanku, jangan berpikir yang penting aman tapi berpikirlah keamanan yang penting, itupun demi kebaikan kalian”. Banyak juga orang yang suka mencuri listrik, apakah Mereka tidak mampu membayar listrik? dan kenapa kalau kalian ingin menggunakan listrik tapi tidak mau membayarnya?. Ingat selalu kata-kata ini “If you want to get something, you must to loose something.”

TAMATKAH?

Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cerpen Menjadi Juara

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai Sobat...
Saya kali ini akan membagikan cerpen buatan saya. Semoga tidak membuat kecewa. Langsung saja dibaca.

Menjadi Juara
Cerpen Rian Sobari

Sepak bola, itulah nama sebuah permainan yang dibicarakan banyak orang. Namaku adalah Ari, Sudah 2 minggu ini aku dan kedua temanku berlatih sepakbola bersama. Kemampuanku dalam bermain sepakbola sangatlah kurang dan dari latihan dengan kedua temanku inilah aku ingin mempunyai kemampuanku seperti mereka atau bahkan bisa lebih dari mereka. Setiap jam 3 sore aku dan kedua temanku yang bernama Eki dan Ega latihan sepak bola bersama.

Eki merupakan teman sekolahku yang berkulit hitam dan jago bermain sepakbola. Dan Ega sama seperti Eki yang jago bermain sepak bola. Yang membedakannya, Ega berkulit putih dan tingginya lebih dari Eki. aku, Eki dan Ega selalu berlatih sepak bola di lapangan itu. Lapangan itu namanya Lapangan merah, sesuai dengan namanya lapangan merah, di mana lapangannya hanya tanah merah. Kalau hujan turun tanahnya menjadi licin dan becek. aku dan kedua temanku selalu berlatih sepak bola di lapangan merah walaupun turun hujan. Kami selalu berlatih bersama dan tidak pernah memakai sepatu alias nyeker. Latihan yang kami jalani biasanya menendang penalti, mengoper bola dan mendribbling bola. Suatu hari temanku si Ega yang mengusulkan sesuatu.
"bagaimana kalau kita adakan tes kemampuan kita sebulan sekali?" Tanya Ega.
"Tes kemampuan!" jawab aku.
"Maksudnya gimana tuh Ga?" tanya Eki.
"Jadi begini, kita kan sering latihan bareng di sini, gimana kalau kita bandingkan kemampuan kita tiap bulan, supaya kita tahu perkembangan kita."Jawab Ega.
"Oke, tapi tesnya apa aja Ga?" Tanya aku dan Eki.
"Tesnya yang pertama tendangan penalti, jadi salah satu dari kita menjadi kiper dan yg lainnya menendang penalti, 1 orang 2 kali menendang. Kalau 1 kali masuk ke gawang dapet 20 poin dan yang nggak masuk dapet 5 poin. Kalau yang kedua mengoper bola, jadi kita ngoper bola dari gawang sampai ke tengah lapangan, nanti ada yang menerima operan, kalau sampe ke tujuan dapet 20 poin dan kalau nggak sampe, melenceng, dan melambung dapet 5 poin. Dan yang ketiga dribbling bola atau menggiring bola, kita bertiga sama-sama mendribbling bola dari gawang ke gawang dan yang pertama sampai dapet 40 poin yang kedua 20 poin dan yang ketiga 10 poin." Jawab Ega.
"Jadi gitu peraturannya. Tapi mulainya kapan nih?" tanya aku dan Eki.
"Setiap tanggal 1 aja." Jawab Ega.
"Okelah siap." Jawab aku dan Eki.
Setelah itu kami pun kembali berlatih sepak bola seperti biasa.

Tanggal 1 pun tiba aku, Eki dan Ega bersiap memulai tesnya yang dilakukan jam 3 sore. Kami berangkat bersama-sama ke lapangan jam 3. Dan tesnya pun dimulai, yang pertama menjadi kiper adalah Eki dan yang menendang penalti pertama adalah Ega. Setelah ditendang, Gawang Eki kebobolan dengan tendangan Ega yang mendatar dan keras. Sekarang giliranku menendang, tapi sayang tendanganku berhasil di tangkap dengan mudah oleh Eki. Setelah itu Ega yang menjadi kiper dan gawangnya tidak kebobolan oleh tendangan Eki yang keras dan mendatar maupun tendanganku yang melempem. Sangat hebat si Ega dalam hal jadi kiper. Selanjutnya giliranku yang menjadi kiper, sayangnya gawangku kebobolan terus dan yang memimpin poin sementara adalah Ega dengan 40 poin Eki 25 poin dan aku 10 poin.

Tes yang kedua pun dilakukan, kali ini Eki yang pertama melakukan operan ke Ega yang berada di tengah lapangan. Eki mengoper bola ke Ega dan dia berhasil melakukannya dengan baik. Selanjutnya Ega yang melakukan operan dan aku yang menerima. Sayang sekali operan Ega melenceng ke samping kanan. Dan akhirnya giliranku, aku tidak berhasil mengoper ke Eki karena tendanganku lemah. Poin sementara pun berubah Ega 45 poin Eki 45 poin dan aku 15 poin.

Akhirnya tes kemampuan yang terakhir yaitu mendribbling bola dari gawang ke gawang. Aba-aba dimulai terdengar dan mulai, posisi sementara, Eki memimpin lalu dibelakangnya ada Ega dan aku. Ega mulai membalap Eki tapi Eki menggiring bola lebih cepat dan akhirnya Eki juara 1, Ega juara 2 dan aku juara 3. Cukup jauh jarak aku dan Eki. Aku baru mau melewati bulatan di tempat kick off tapi Eki sudah finish didepan. Poin akhir yang didapat yaitu Eki 85 poin Ega 65 poin dan aku hanya 25 poin. Yang memenangkan tes kali ini adalah Eki. Aku dan Ega memberi selamat kepada Eki yang menjadi juara di tes pertama ini.

Hasil tes kemampuan yang paling bawah adalah aku. Kedua temanku tadi bersaing dengan ketat sementara aku malah seperti tidak bisa bersaing dengan mereka. Kami menjadwalkan kembali di tanggal 1 bulan depan. Aku pun memulai latihan lebih keras lagi supaya bisa menandingi mereka atau bahkan melampaui mereka berdua. Dan di keesokan harinya aku datang lebih awal yaitu jam setengah tiga dan mulai latihan lebih dulu. Mulai dari situ aku terus berlatih lebih dulu setiap harinya dan kadang jika tidak ada pr malamnya aku berlatih di luar rumah.

Bulan kedua dan ketiga hasil latihanku mulai terlihat aku mampu mendapatkan 35 poin pada bulan kedua dan 50 poin pada bulan ketiga. Bulan lalu adalah tes yang keempat. Sore itu aku sudah menunggu mereka berdua dari jam setengah tiga. Sambil melakukan latihan sedikit aku menunggu mereka. aku sudah berlatih dengan sangat keras untuk bisa menunjukkan bahwa aku juga bisa jadi juara pada tes ini. Akhirnya Eki datang jam tiga kurang lima menit lalu disusul Ega yang datang jam tiga dan kami pun segera bersiap siap untuk melakukan tes. Urutan yang menendang dan menjadi kiper masih sama. Ega menjadi penendang yang pertama dan kipernya adalah Eki. Ternyata gol, Ega kembali menjebol gawang Eki. Dan yang kedua adalah aku, aku pasti bisa, aku sudah berlatih dan pasti ada hasilnya, dan gool akhirnya tendanganku masuk ke gawang juara bulan lalu. Kemudian bergantian aku jadi kiper dan yang berhasil menjebol gawangku hanya Ega sementara Ega yang kiper hanya Eki yang berhasil menjebol gawangnya. Poin sementara adalah Ega 25, Eki 25, dan aku 25. Kedudukan seimbang di tes pertama ini.

Tes yang ke dua passing dan di tes yang kedua ini semua berhasil melakukannya. Akhirnya poin kembali sama dengan 45 poin. Dan penentuannya ada di tes terakhir yaitu menggiring bola. Seperti biasanya, aba-aba dimulai terdengar dan mulai. Eki mulai melesat dengan cepat dan Ega mulai menyusul tapi aku juga tidak mau kalah, ditengah lapangan Eki dan Ega terlihat mulai melambat dan aku yang stabil akhirnya menang tipis dengan Ega. Poin Akhir yang terkumpul adalah aku 85 poin, Ega 65 poin, dan Eki 55 poin. Akhirnya aku menjadi juara untuk pertama kalinya. Aku sangat bersyukur bisa menjuarai tes ini. Eki dan Ega memberikan selamat kepadaku dan mereka jadi lebih bersemangat lagi untuk berlatih dan melakukan tes ini. Akhirnya aku bisa melampaui mereka berdua yang awalnya sangat jauh kemampuannya denganku.

Sekian Cerpen saya, kurang lebih mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

21 Maret 2016

Materi Presentasi Video

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai Sobat...
Kali ini saya akan membagikan materi ini, langsung saja dibaca.

Materi Presentasi Video

1. Pengertian Presentasi Video
Presentasi video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan yang digunakan untuk memperkenalkan produk yang dibuat. Presentasi video dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan menyambung atau memotong gambar dan menyatukannya menjadi kesatuan yang utuh.

2. Fungsi Presentasi Video
Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan."Selengkapnya"

3. Jenis Presentasi Video (berdasarkan tujuan pembuatannya)
    sebagai berikut:
  1. Cerita
  2. Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita
  3. Dokumenter
  4. Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan.
  5. Berita
  6. Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
  7. Pembelajaran
  8. Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
  9. Presentasi
  10. Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan.
Kurang lebih mohon maaf

Wassalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

3 Maret 2016

Cerpen DUAR!!!

ada kesalahan teknis

Cerpen Pergaulan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai Sobat
Kali ini saya akan berbagi cerpen karya teman saya Sigit, langsung saja di baca.

Pergaulan
Cerpen Dwi Sigit Purnomo

Di sebuah desa ada seorang anak kecil yang masih duduk di bangku kelas 5 sd, ia memiliki cita – cita menjadi pengusaha, tetapi saat ia mendapat tugas dari guru untuk membuat sebuah cerita dia meminta tolong kepada kakaknya, padahal anak ini sangat pintar di semua pelajaran dan rajin mengerjakan PR sendiri. Tiba – tiba dia menjadi malas mengerjakan PR, hingga ia pun di ejek oleh kakaknya karena minta dibuatkan cerita (PRnya). Lalu ia pun menangis, karena kakaknya merasa iba, akhirnya kakaknya membantu membuatkan PR, tapi ia harus membuatkan mie untuk kakaknya, karena ia sangat malas membuat PR cerita, ia pun membuatkan mie untuk kakaknya.

Pada saat ia naik kelas ke kelas 6, di sekolahnya ada peraturan baru, peraturannya adalah mengelompokkan anak yang pintar dengan yang pintar, ia pun tidak menyangka kalau dia masuk ke kelas yang tidak terlalu pintar. Sifat anak ini yang tadinya rajin mengerjakan PR, tidak mencontek saat ulangan. Seketika berubah menjadi malas, mencontek saat ulangan dan jail. Hal itu disebabkan oleh lingkungannya saat di kelas 6. Dan sifat itu terbawa sampai ia beranjak dewasa. Pada saat SMP kelas 1 di pelajaran IPA dan Matematika masih ia kuasai, namun saat kelas 2 ia semakin tidak menguasai pelajaran tersebut. Yang awalnya ia masuk ranking 10 besar kini menurun menjadi 20 besar sampai ia masuk ke sebua SMK di daerah industri, padahal sebelumnya ia ingin masuk ke SMK di daerah perkotaan. Ia pun menyesal, padahal jika ia rajin mengerjakan PR, tugas – tugas mungkin ia bisa sekolah di daerah perkotaan.

TAMATKAH?
Sekian dari saya

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

2 Maret 2016

Cerpen Kemurkaan Semut

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai Sobat
Kali ini saya akan berbagi cerpen karya teman saya Dier, langsung saja di baca.

Kemurkaan Semut
Cerpen Dier Darmanto

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagiku, hari dimana aku harus terus – menerus mengangkut persediaan makanan untuk beberapa minggu kemudian. Aku dan koloniku saling bahu – membahu mengangkut persediaan makanan hingga terbentuklah sebuah barisan panjang sebagai jalur untuk membawa makanan hingga ke sarang kami.

Beberapa saat kemudian ketika kami hampir menyelesaikan pekerjaan kami, tiba – tiba terdengarlah sinyal tanda bahaya dari petugas penjaga keamanan sebelah timur, kami pun mulai panik dan mulai bertanya – tanya “Apa yang terjadi sebenarnya?” dari kejauhan aku mendengar suara teriakan teman – temanku sambil berlari ia berteriak “Laariii!” aku mulai menyadari ternyata ada monster berkaki dua (manusia) yang datang menghampiri kami.

Lantas aku berlari, bergegas untuk masuk ke dalam sarang untuk berlindung dari bahaya, akupun bertanya.
“Sebenarnya untuk apa monster itu datang dan membuat kita semua dalam bahaya?” tanyaku.
“Sedari dulu monster itu memang sering sekali datang dan banyak merenggut nyawa saudara – saudara kita.” Jawab si nenek tua.
“Kejam sekali.” Gumamku.

Beberapa saat kemudia setelah semuanya menjadi lebih tenang, datanglah salah satu petugas penjaga keamanan yang datang untuk melapor kepada sang ratu koloni kami.
“Lapor! ada sekitar dua ratus ekor saudara kita yang tewas karena terinjak – injak monster itu.” Sang ratu hanya terdiam mendengar kabar tersebut, kejadian tersebut sampai – sampai memicu kemurkaan kami para semut, kami tidak bisa tinggal diam atas tewasnya saudara – saudara kami atas ulah si monster berkaki dua itu, dipimpin sang ratu kami pun merencanaka sebuah strategi untuk menjebak si monster untuk membalaskan dendam saudara – saudara kami.

Kami pun mulai bergotong - royong untuk menggali sebuah lubang yang lumayan besar, setelah lubang itu selesai kami pun mencari ranting – ranting untuk menutup lubang itu, setelah tertutup dengan ranting, jebakan itu pun kami samarkan dengan rumput dan dedaunan kering.

Keesokan harinya kami pun telah siap untuk membalaskan dendam saudara kami “ayo semuannyaaa! kita bersembunyi di balik semak – semak“ instruksi sang ratu, kami pun bersembunyi sambil menunggu kedatangan monster itu , beberapa saat kemudian monster itu pun datang dan “GUBRAKKK!” monster itu pun terjerembak masuk kedalam lubang itu, ketika kami mendengar suara jeritan monster itu kami pun langsung berlari dan menyerbu moster itu, lantas kami pun menggigit – gigit monster itu hingga monster itu berteriak kesakitan “Aaaaaaaaaaaa!” kira – kira seperti itulah teriakan si monster dan monster itu mengeluarkan air yang cukup deras dari matanya, ketika itu pun kami tau bahwa monster itu sudah kalah.

Kami pun puas karena telah membalaskan dendam saudara kami pada monster itu. Monster itu pun berlari meninggalkan lubang itu dengan bekas gigitan pada tubuhnya yang sudah mulai membengkak dan memerah.

Info Pengarang :
FB : coming soon
TWITTER: coming soon
IG: coming soon
BBM: coming soon

sekian dari saya

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh